TANGERANG | BHAYANGKARA MERDEKA
Wahana Visi dan HSE Tangerang Raya (Lembaga Usaha) menggelar lokakarya Identifikasi Peran Lembaga Usaha Dalam Penanggulangan Bencana. Sebagai peserta Lokakarya dengan memgundang USAID, Redr Indonesia dan Forum Kajian Resiko Bencana (FKRB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Komunitas Elang Kencana (KEK) serta tamu undangan lainnya.
Lokakarya yang di laksanakan pada hari Jumat sore (14/1) hingga Sabtu siang (15/1) bertempat di Hotel Atria Serpong Tangerang.
Peran Lembaga Usaha Dalam penanggulangan Bencana sangatlah penting dalam mengidentifikasi fase pra bencana, saat terjadi bencana dan pasca bencana serta faktor internal dan eksternal. Dan yang menjadi objek perhatian adalah mencakup penyandang distabilitas, psikososial, pemuda/remaja serta perlindungan anak dan perempuan.
Acara yang dipandu oleh Anton Agus Haryanto, SE. dari KADIN Indonesia Bidang Komunikasi Resiko membagi 3 kelompok kategori bencana yaitu gempa bumi, banjir dan kebakaran. Serta perancangan SOP penanganan bencana dalam ruang lingkup Lembaga Usaha dan peran serta di masyarakat dalam masa fase pasca darurat ataupun fase pasca transisi.
Komitmen Dunia Usaha dalam penanggulangan bencana dalam bentuk kerjasama ataupun MOU perlu ditindak lanjuti, tentunya hal ini tak lepas dari kebijakan perusahaan dalam penanggulangan bencana bagi yang terdampak agar dapat meminimalisir resiko bencana yang terjadi dalam lingkungan perusahaan ataupun di luar area lembaga usaha.
Kasi Logististik BPBD Kabupaten Tangerang Didi berharap kepada dunia usaha berperan serta untuk masyarakat kabupaten Tangerang dapat terhindar dari dampak bencana.
"Sebagai contoh adalah bencana musibah banjir, dimana dunia usaha, BPBD, LSM dan masyarakat dapat berperan aktif dalam meminimalisir dan mengidentifikasi penyebab musibah banjir tersebut serta langkah-langkah preventif. Sehingga ke depannya menjadi tanggung jawab bersama bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah daerah semata. Mengingat anggaran penanggulangan bencana sangatlah minim." demikian pemaparan Didi saat di wawancara oleh team media.
"Mengingat peralatan penanggulangan bencana tidaklah murah dan sangat mahal maka perlu dukungan DPRD Kabupaten Tangerang memberikan dorongan tambahan Anggaran penanggulangan bencana yang saat ini dirasa masih belum maksimal." ujar Didi menutup sesi wawancara.
(agus/miftah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar