TANGERANG | BHAYANGKARA MERDEKA
Tradisi pembacaan manaqib di Banten telah ada semenjak paruh pertama abad ke-17. Hal ini terlihat pada abad itu sudah adanya adaptasi pembacaan manaqib tersebut dalam versi Jawa yang menggunakan dialek Banten – Cirebon
"Alhamdulillah acara Wawacan Syekh atau Maca Syekh pada hari Sabtu (30/10/2021) di tempat WARGA kampung Grubuk, Kelurahan Bojong Nangka (Bonang), Kecamatan Kelapa Dua - Kabupaten Tangerang walaupun sederhana dapat berjalan lancar. Hingga waktu larut malam bahkan menjelang Subuh..Santri-Santri tetap semangat mengikutinya. Tak terlihat rasa lelah ataupun letih di wajah-wajah mereka," Ucap Agus Kurnia yang akrab disapa Ustadz Guskur salah satu Pentolan Partai berlambang Ka'bah (PPP) di Kota Tangerang.
"Turut hadir pula dalam acara Waca Syekh Tokoh Masyarakat Bonang Atuk Haries, Tokoh Agama Kampung Grubuk Ustadz Zainudin dan Tokoh Pemuda Kang Samsudin (Bang Okem) dari BPPKP-Banten Ranting Bojong Nangka. Untuk menyempatkan dan memberikan "selendang prestasi" kepada 2 orang santri atas loyalitas dan jasa mereka MERAWAT TRADIS".
"Tradisi pembacaan manaqib di Banten di lakukan guna memohon doa kepada Allah meminta keselamatan dan tolak bala’ serta terkabulnya hajat para santri".
"Semoga Indonesia di jauhkan dari bala dan senantiasa diberi keselamatan menjadi negeri yang "gemah ripah lo jinawi, baldhothun thoyyibatun wa robbun ghofur".
"Semoga para Santri-Santri Indonesia dapat menjadi pemimpin yang amanah di masa depan kelak," pungkas Ustad Guskur. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar