TANGERANG.Bhayangkaramerdeka.co.id - "KOPDAR", ucapan yang sering kali di gunakan oleh para jurnalis , entah itu dari komunitas manapun atau club manapun.
Bahasanya sih "KOPDAR", akan tetapi dalam konteks arti sebenarnya KOPDAR itu adalah kumpul kumpul...
KODAR ARTINYA KOPI DARAT,
Biasa janjian untuk ketemu atau tatap muka secara langsung disuatu tempat yang sudah disepakati bersama .
Mayoritas orang yang bersepakat melakukan KOPDAR adalah mereka yang belum pernah bertemu sebelumnya dan mengenal satu sama lain .
Dimana SEJARAH KOPDAR, pertama kali dipopulerkan oleh Sys Ns dari radio Prambors jakarta dalam segment WARKOP di era akhir 70an , dan pada waktu itu ikut dipopulerkan oleh ORARI (Radio Breaker) yang sempat merajai indonesia di tahun 82-84.
Maksud dan tujuan kopdar. Kopi Darat adalah sebuah istilah yang mengacu kepada ajang pertemuan antar sesama pengguna yang umumnya sudah saling kenal lewat handpone atau komunikasi radio dan Internet. Istilah ini awalnya populer di antara kalangan pengguna radio amatir, karena pengguna radio amatir berkenalan di "udara" sehingga tidak saling mengenal muka. Hal ini biasanya ditindaklanjuti dengan mengadakan pertemuan (temu muka).
Seiring kemajuan teknologi, istilah ini juga digunakan untuk pertemuan tindak-lanjut perkenalan melalui internet, biasanya oleh situs-situs sosial seperti pesan instan (chatting), situs pertemanan, komunitas maya, dan lain sebagainya. Apabila diartikan menurut pemahaman para pengguna istilah tersebut di zaman sekarang (tepatnya disesuaikan dengan trend zaman sekarang),
Hal ini juga dilakukan Media Bhayangkara Merdeka di Gedung Rumah Joglo, Perumahan Dasana Indah Kel. Bojong Nangka, Kec. Kelapa Dua, Kab. Tangerang, Prov. Banten. Jumat (09/10/2020) dengan dihadiri oleh Para Redaksi dan insan Pers. Seperti Pimpred, Wapimpred, Bendahara, serta Insan Pers lainnya.
Hasil dalam Pokdar tersebut, memunculkqn kesepakatan bersama yang telah ditentukan diantaranya setiap insan pers bhayangkara (Wartawan) wajib membantu kelancaran opererasional Media seperti Web Pemberitaan, yaitu Iuran kuota ( Bulanan), Iuran Webs(Tahunan) dan Kontribusi berita kepada redaksi (minimal 1 berita sebulan masuk).
" Saya minta agar dipahami dan pengertian dari rekan rekan pers bhayangkara, sudi kiranya dapat memahami apa yang saat ini diperlukan oleh redaksi bhayangkara setiap bulannya," ucap Khoer Abdul Azis, Pimpred Media Bhyangkara Merdeka, dalam sambutannya. Jumat (09/10/2020).
" Terlepas dari permasalahan yang ada, itulah suatu proses yang terjadi menuju kemajuan sehingga diperlukan kesadaran, dan rasa tanggung jawab bagi kita semua wartawan bhayangkaramerdeka.co.id," ungkapnya.
Ditambahkan bahwa ia meminta, selain masalah kontribusi untuk Kuota dan Webs, juga masalah kontribusi berita, dimana selama ini berita banyak diambil dari Humas Polsek dan Polres saja atau realese, sedangkan berita liputan dan hasil karya wartawan sendiri belum berkontribusi hanya beberapa wartawan saja yang sudah.
" Secara tegas saya memberitahukan bila selama 3 bulan tidak ada kontribusinya bagi media baik itu tentang Web media atau Pemberitaan, dengan berat hati kita sepakat untuk STOP PERS wartawan tersebut," tegas Pimred.
Sementara, Agus Supriyadi, Wapimpred Bhayangkara meminta agar management media ini harus segera diperbaiki, mengingat bila menagement itu baik, maka akan baik pula perjalan kedepan media itu sendiri, seiring semakin banyak tantangan yang akan dihadapinya.
" Mudah mudahan dengan adanya kopdar ini, kita akan menemukan solusi dalam memecahkan persoalan yang dihadapi media ini," pinta Agus.
Berbeda dengan Etty Sumarsih, Bendahara Bhayangkara Merdeka, mengatakan bahwa kedepan para insan pers yang tergabung didalam media Bhayangkara Merdeka, hendaknya mengerti akan tanggung jawabnya akan kebutuhan media ini.
" Dengan adanya Kopdar ini, mudah mudahan bisa mengerti, bagi insan pers yang selama ini susah diajak komunikasinya, dan bisa mengerti dengan kondisi redaksi bhayangkara ini," papar Etty
Seperti diketahui bahwa media bhayangkara sebelumnya, sudah terkontaminasi nama baiknya akibat ulah oknum wartawan yang meng-atas namakan wartawan media bhayangkara untuk kepentingan pribadi. (Fatah/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar