KOTA TANGERANG.(Bhayangkaranews) –
Kepolisian Sektor (Polsek) Batu Ceper Polres Metro Tangerang Kota menggelar Operasi Gabungan dalam rangka penindakan bagi Para Pelanggar Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Lintasan Jl. Daan Mogot Batu Ceper Kota Tangerang. Yang dimulai Rabu dinihari, (20/05/2020) kemudian dilanjutkan pada pagi hari-nya.
Kepolisian Sektor (Polsek) Batu Ceper Polres Metro Tangerang Kota menggelar Operasi Gabungan dalam rangka penindakan bagi Para Pelanggar Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Lintasan Jl. Daan Mogot Batu Ceper Kota Tangerang. Yang dimulai Rabu dinihari, (20/05/2020) kemudian dilanjutkan pada pagi hari-nya.
"Problem Solving di dalam menghadapi sesuatu permasalahan sangatlah sulit untuk di wujudkan dengan waktu yang cepat bahkan di dalam mata sosial budaya di Negeri Antah Brantah ini, ‘Wouw’’ sungguh luar biasa untuk menghadapinya bahkan petugas di bikin kewalahan di dalam menghadapi masyarakat di Negara Indonesia menurut pemantauan media dengan hasil survey yang dilakukan secara diam-diam agar masyarkat tidak mengetahuinya," tutur Humas Polsek Batu Ceper ketika meliput dan melaksanakan kegiatan Operasi Gabungan Penindakan Pelanggar PSBB di Wilkum Polsek Batu Ceper Polres Metro Tangerang Kota tersebut.
" Kami bukan membela para petugas Pemerintah ( Steak Holder gabungan setiap lembaga atau badan Nasional yang tergabung untuk membantu dari salah satu agenda khusus dari lembaga penanganan bencana alam yang dimana presiden RI telah mencanangkan bahwa Covis-19 adalah termasuk bencana Nasiona)," sebut Eko.
Sehubungan dengan survey dengan hasil persentase sekitar baru 56% yang diamati di setiap event-event khusus saat kami bertugas untuk meliput dan di persempit mata memandang (Kami Petugas Peduli Kalian) di wilayah Batu ceper terdapat 5 orang yang telah di test Rapid Test dengan hasil Reaktif (Di bawa ke tempat Khusus),
hal tersebut mengagetkan banyak unsur termasuk seorang pemimpin di wilayah kecamatan batu ceper yaitu Camat Batu Ceper, Rahmat dan Kapolsek Batu Ceper, Kompol Wahyudi.SH, Tegasnya Pemerintah memerangi Virus corona covid-19 memang telah dibuktikan nyata biarlah masyarakat menilai apa tentang petugas gabungan akan tetapi kita harus menggugurkan Covid-19 tersebut seminimal mungkin dengan persentase yang tinggi paling tidak mencapai 97 %.
Pemantauan terselelubung oleh awak media pada hari Rabu waktu dini hari (20/05/2020) dengan hasil Krusial Prentase covid-19 Petugas Gabungan Menindak Pelanggar PSBB Di Batu Ceper Kota Tangerang baru sekitar 88% masih jauh di bawah harapan masih kurang sekitar 12 %, minimal nilai tersebut di jadikan dasar pembelajaran penting oleh warga akan budaya kesehatan bukan hanya mengikuti gaya hidup yang tidak mempedulikan kesehatan karena menggunakan masker masih berpeluang besar tertular penyakit Flu, Batuk Gatal dan Demam tinggi yang termasuk penyakit Ganas dan mematikan,yaitu covid-19.
Pada kegiatan tersebut menurut sumber dari salah seorang petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang bernama Anggoro menerangkan, Petugas Dishub memergoki supir truck yang tidak mengindahkan anjuran pelarangan PSBB di Kota Tangerang. Ia pun curiga dengan mobil truck tersebut dengan tegas dan memeriksa di bantu dengan rekan rekan petugas gabungan maka alhasil membuahkan penemuan yang cukup menyedihkan supir truck yang bernama Sdr. Purwanto dengan kendaran identitas truck berjenis Colt Diesel bermesinkan Turbo Intercooler Diesel bernomer Polisikan B 9022 CQ ternyata membawa 1 keluarga dengan 1 laki-laki , 2 perempuan dewasa dan 1 anak kecil yang dengan mimik wajah yang ketakutan sekali karena terkena operasi PSBB,
" Singkat jelas kami meminggirkan truck tersebut ke area aman dan kami periksa dengan bantuan dari Pihak Kepolisian dari anggota gabungan ‘’OPS KETUPAT JAYA 20202’’dengan pimpinan Iptu Salim sebagai Perwira pengendali di piket mala mini, setelah di introgasi bersama – sama oleh petugas maka saatnya mereka mencatat segala sesuatunya untuk di jadikan laporan kepada pimpinan di Pemerintah Kota Tangerang sebagai acuan bahwa masih asdanya terdapat warga yang kurang disiplin di saat malam hari tersebut," ungkap Anggoro melalui humas Polsek Batu Ceper.
" Ternyata satu keluarga tersebut ingin pulang kampung ke arah pulau Sumatra yaitu ke Kota Lampung dengan keputusan bijak maka petugas membalikkan setir mereka atau balik arah ke asal daerah pemberangkatan yaitu Kota Bantar Gebang Bekasi, Dengan situasi tersebut berat hati warga Bekasi tersebut akhirnya mendengarkan petugas PSBB tersebut untuk kembali pulang kerumah walau supir truck tersebut juga akan mengirim batak kelapa ke arah lampung untuk diantar ke salah satu Perusahaan ternyata eh ternyata wouw satu keluarga tersebut menumpang untuk pulang kampung dengan menumpang dan membayar supir tersebut dengan harapan berhasil melewati setiap tahapan-tahapan titik-titk pengawalan petugas gabungan yang sedang beroperasi di setiap daerah," terangnya.
Selanjutnya petugas ( terang eko) juga mendapatkan salah satu pelanggar yang berboncengan yang tidak memakai masker dan kembali lagi sebuah keputusan penindakan untuk para pelanggar. Perlanggar tersebut bernama Sdr. Jul (Sesuai intrograsi terselubung awak media) dia terkena hukuman untuk membantu petugas gabungan PSBB untuk mengatur jalanan alias membantu berdiri di samping petugas dan awak media
Kemudian Petugas dan awak media bertanya kepadanya , Bagimana rasanya di hukum oleh petugas apakah adik-adik cape mengatur arus lalu lintas ? dan si Jul menjawab, ‘’ Iya Cape ‘’, ucap pelanggar Motor PSBB.
" Itulah sepenggal riwayat penertiban pada saat waktu dini hari tersebut semoga di harapkan dengan 2 cerita dengan hasil survey dadakan awak media jurnalis yang kurang berpanglaman di saat bertugas maka saya penulis ada kisah satu lagi yaitu kisah ‘’ Aneh Tapi Nyata, Kalian mau dengar, Jawab ya ..? ’’, papar Humas Eko.
Eko selanjutnya menjelaskan di saat Operasi PSBB di wilayah Kecamatan batu ceper di JL. Daan Mogot Km.19,8 Kota Tangerang telah di temukannya pelanggar yang tidak taat terhadap Peraturan yang berlaku dan langsung di Tindak di berikan hukuman untuk menyapu jalanan di sekiling area tersebut aneh bukan, ternyata tindakan humanis dimaksudkan agar para pengguna jalan patuh terhadap kebijakan-kebijakan yang telah di usung oleh beberapa penggagas bahkan dunia Medis kedokteranpun ikut berperan penting ikut andil di dalam memperoleh strategi memutus mata rantai perkembangbiakan virus corna tersebut.
" Harapan demi harapan Petugas gabungan ( TNI/POLRI, SAT POL PP, DISHUB, DAMKAR, dan Steak Holder lainnya) yang ingin peroleh adalah ingin menunjukkan kepada Rakyat Indonesia selaku Warga Masyarakat yang patuh akan keputusan Pemerintah yang dimana selaku penanggung jawab utama adalah Bapak Presiden RI Ir.H.Jokowi Widodo, Maka hargailah kami ini semua demi keberlangsungan kembalinya kehidupan kita di muka bumi ini bahkan seluruh dunia menyoroti dampak Covid-19," harapnya.
Diakhir pemaparannya Humas Polsek Batu Ceper, Bripka Eko Indri Yanto menggambarkan proses Operasi PSBB di wilayah terpencil, Eko juga berpesan jadilah Pelopor dan Pioner di dunia kesehatan bagi keluarga dan budayakanlah hidup sehat sesuai dengan simbol Negara, Negara yang mempunyai ciri khas khusus dengan memiliki budaya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
" Yang dimana kita semua sudah mengetahui bahwa budaya nasional kita sudah di gaungakan di kancah dunia, demikian, Last Word Of People in The Wolrd, I Will Be A Coming For You And I Won’t Speaking To You, OH MY GOD PLEASE HELP ME…!!! ’’. Pungkasnya, Eko Indri Yanto.(Khoer_azis/hms)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar