BHAYANGKARA MERDEKA
Tangerang - SMAN 20 Paku Haji yang berlokasi desa buaran bambu kabupaten tangerang yang saat ini di pimpin kepala sekolah (KEPSEK) Rina Istianawati. Telah mendapatkan tekanan dari wali murid yang tidak di terima pasca PPDB tahun 2022 dan memaksakan agar bisa di terima, Kamis (04-8-22)
sedangkan pihak sekolah sudah menjalankan penerimaan peserta didik baru (PPDB) sesuai dengan mekanisme juklak juknis aturan dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi banten ,
Bukan sedikit siswa yang tidak di terima dan memaksakan ingin masuk di sekolah SMAN 20 yaitu berjumlah 86 orang. Sedangkan kapasitas penerimaannya sekitar 10 rombel untuk satu rombelnya 36 siswa dan yang di terima berjumlah 360 , ada juga 1 siswa yang tidak naik kelas.
Seharusnya masyarakat harus bisa memahami dalam kondisi sekolah tidak dapat menerima siswa yang tidak di terima . di karenakan jumlah kuotanya sudah memenuhi aturan yang sudah di tetapkan.
Rina Istianawati, Kepala Sekolah (Kepsek) menyatakan bahwa peserta yang lolos
PPDB di SMAN 20 Kabupaten
Tangerang pada periode tahun ini sudah terpenuhi, yakni berjumlah 360 kuota.
Adapun rincian total kursi tersebut berjumlah 10 Rombongan Belajar (Rombel), dan setiap rombelnya berjumlah 36
siswa.
Rina juga menuturkan bahwa pihak sekolah hanya sebagai pelaksana. Terkait dengan puluhan calon siswa yang tidak lolos tersebut, katanya, akan dilaporkan kepada pimpinan.
Dia pun meminta kepada para wali
murid yang anak didiknya tidak
lolos dalam PPDB, agar dapat menyadari bahwa SMA ini bukan satu-satunya sekolah yang menjadi pilihan, masih banyak pilihan di tempat lain.
Itu artinya di SMAN 20 ini kata Rina, sudah tidak menerima calon peserta didik dikarenakan ruang kelas yang tersedia berjumlah 10 kelas, dan itu semua sudah terpenuhi kuotanya.
Maka dari itu, ia menyarankan kepada puluhan calon siswa yang tidak lolos tersebut untuk mencari lembaga pendidikan lainya.
"Kami telah melaksanakan PPDB ini sesuai dengan juklak dan juknis, adapun puluhan calon siswa yang tidak lolos, karena harus dipahami bersama bahwa keterbatasan kuota yg tidak sesuai dengan jumlah pendaftar yg menyebabkan hal ini terjadi.
Lebih rinci, Rina berharap kepada masyarakat, khususnya bagi orang tua wali murid untuk lebih bijak mengambil keputusan, supaya anak-anak mereka dapat melanjutkan dan mengenyam pendidikan lebih tinggi serta dapat menggapai apa yang di cita-citakanya.
Karena apabila orang tua bersikeras memaksakan anaknya bersekolah disini ucap Rina, sekolahan ini sudah tidak dapat menerimanya, selain dari keterbatasan ruang kelas, PPDB pada periode tahun ini telah memasuki tahun ajaran baru.
Yang beliau takutkan ialah, hal ini dapat mempengaruhi mental serta psikologi tumbuh kembang anak-anak tersebut.
"Kami berharap kepada masyarakat jangan memaksakan diri jika anaknya sudah tidak lolos, kami menyarankan segera mencari lembaga pendidikan lain, karena sekolah kami sudah menjalankan mekanisme kuota penentuan isi rombel PPDB sesuai pedoman serta aturan sarana dan prasarana yang telah ditetapkan Pemerintah," tambahnya.
Sementara itu, Ubaidillah selaku Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) menyampaikan bahwa mengenai siswa yang tidak diterima di SMAN 20 Kabupaten Tangerang ini, ia berharap kepada orang tua wali murid supaya memahami dan menyadarinya.
"Kami mohon bagi orang tua wali murid untuk dapat memahami kondisi sekolah, karena kami memiliki kapasitas ruang kelas yang terbatas," paparnya.
Disisi lain, Ahmad salah seorang guru di sekolahan tersebut saat ditemui Awak Media, ia menyampaikan bahwa menurutnya jika bersekolah di swasta itu lebih baik dan berpotensi kenapa tidak.
"Sekolah itu tidak harus di negeri, di swasta pun Insya'Allah baik, saya sebagai guru sangat mendukung, karena siswa yang telah masuk, itu sudah sesuai kapasitas dan telah memenuhi kuota yang dibutuhkan," Tandasnya.
(febi/maida)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar