Presiden Jokowi Buka Munas IX LDII Tahun 2021 di Istana Negara Jakarta
JAKARTA.Bhayangkaramerdeka.co.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Musyawarah Nasional IX Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta. Dalam pidatonya, Jokowi bicara mengenai toleransi kehidupan beragama di Indonesia. Berikut selengkapnya Pidato Presiden Jokowi :
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Yang saya hormati para menteri kabinet Indonesia maju hadir bersama saya bapak menteri agama bapak menteri sekretaris negara yang saya hormati para pimpinan dan anggota DPR RI yang hadir yang hormati ketua umum DPP LDII bapak insinyur Chriswanto Santoso yang saya hormati kiai sepuh beserta para alim ulama dewan penasehat DPP LDII bapak kyai haji Sulton Aulia Abdul Aziz bapak kyai Edi Suparto bapak kyai haji Mulyono yang saya hormati keluarga besar dan seluruh jajaran pengurus LDII dari tingkat pusat provinsi kabupaten dan kota yang hadir dari seluruh tanah air para undangan hadirin yang berbahagia.
Alhamdulillah kita sangat bersyukur bahwa kita mewarisi bhinneka tunggal Ika dari para pendiri bangsa Indonesia walaupun kita berbeda berbeda suku berbeda ras berbeda agama juga berbeda pandangan dalam keagamaan tetapi kita tetap saling menghormati tetap bersatu tetap rukun dan bersama-sama bergotong-royong. sikap toleran adalah sebuah keharusan saling menghargai segala perbedaan termasuk perbedaan keyakinan saling menghormati dan belajar dari orang lain sehingga tercapai kesamaan sikap yang saling menghormati dalam perbedaan-perbedaan.
Sikap tertutup sikap eksklusif adalah sikap yang tidak sesuai dengan bhineka tunggal Ika sikap tertutup akan memicu dan meningkatkan intoleransi akan merusak sendi-sendi kebangsaan kita praktek-praktek keagamaan yang eksklusif yang tertutup harus kita hindari karena sikap ini pasti akan memicu penolakan-penolakan dan akan menimbulkan pertentangan pertentangan oleh karena itu saya mengajak kepada seluruh jajaran dan pimpinan dan keluarga besar LDII untuk selalu menyuarakan dan meningkatkan toleransi dalam kehidupan sosial keagamaan kita untuk selalu menyuarakan dan melaksanakan sikap terbuka terhadap perbedaan-perbedaan untuk bergaul untuk bergotong-royong bersama sama dalam perbedaan termasuk sekali lagi perbedaan pandangan keagamaan.
Hadirin bapak ibu peserta Munas yang saya hormati pemerintah berkomitmen dan akan terus berupaya untuk mendorong moderasi beragama sikap-sikap yang tidak toleran apalagi yang disertai dengan kekerasan fisik maupun verbal harus hilang dari bumi Pertiwi Indonesia sikap keras dalam beragama yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat tidak boleh ada di negeri kita yang kita cintai ini. komitmen LDII untuk penganut paradigma baru yang terbuka yang toleran yang berbhineka tunggal ika harus terus diteruskan dan ditingkatkan lagi yang sangat menghormati agama lain yang sangat menghormati umat Islam yang mempunyai pandangan keagamaan yang berbeda yang bersedia bekerjasama dengan ormas-ormas Islam lainnya dan tentu saja jangan ada sedikitpun pandangan untuk menjauh dari kelompok-kelompok Islam yang lainnya.
Kita harus berpedoman pada ajaran keagamaan yang sejuk ajaran keagamaan yang ramah mengedepankan toleransi serta menjauhi sikap yang tertutup sikap yang eksklusif dan pemerintah sekali lagi tidak akan membiarkan tumbuhnya sikap sikap tidak toleran dan sikap sikap tertutup itu beberapa kali sudah saya sampaikan di setiap sambutan pemerintah akan bersikap tegas dalam segala bentuk intoleransi yang bisa merusak sendi-sendi kebangsaan kita oleh karena itu organisasi keagamaan di Indonesia harus meningkatkan moderasi beragama yang mendukung persatuan yang mendukung kesatuan kita.
Pertama, organisasi keagamaan harus punya komitmen kebangsaan yang kuat dan tadi sudah disampaikan oleh bapak ketua umum LDII, mengedepankan penerimaan prinsip-prinsip berbangsa yang tertuang dalam konstitusi kita menjunjung tinggi ideologi Pancasila undang-undang dasar 1945 serta tata kehidupan berbangsa dan bernegara. Yang kedua organisasi keagamaan harus menjunjung tinggi sikap toleransi kepada sesama menghormati perbedaan memberi ruang orang lain untuk berkeyakinan, ekspresikan keyakinannya dan menyampaikan pendapat serta menghargai kesetaraan dan perbedaan dan bersedia bekerjasama. Yang ketiga organisasi keagamaan harus memiliki prinsip, ini penting prinsip Anti kekerasan menolak tindakan yang menggunakan cara-cara kekerasan baik kekerasan fisik maupun kekerasan verbal. Dan terakhir organisasi keagamaan harus menghargai tradisi dan budaya lokal masyarakat Indonesia yang sangat bhineka dan ramah dan terbuka terhadap keberagaman tradisi yang merupakan warisan leluhur kita ramah dan terbuka terhadap seni dan budaya masyarakat lokal dalam kerangka bhinneka tunggal Ika kita sebagai bangsa Indonesia.
Saya rasa itu yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini dan dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim saya buka Munas ke-9 lembaga dakwah Islam Indonesia (LDII) di pagi hari ini terima kasih wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
(Khoer_Azis/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar