BOGOR.Bhayangkaramerdeka.co.id - Krisis ekonomi yang menghantui Indonesia sebagai dampak pandemi covid-19 saat ini banyak upaya di lakukan warga masyarakat untuk mengantisipasi masalah ekonomi, yaitu dengan melakukan penghematan dan menanam bahan pangan lokal.
Seperti yang dilakukan Pengusaha RPH (Rumah Potong Hewan), H. Muhammad Badru yang berlokasi di wilayah Desa Gintung, kec.Parung Panjang, Kab. Bogor, Prov. Jawa Barat. Budidaya Tanaman Hortikultura tanaman Lengkuas Merah, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk dalam meningkatkan penghasilan dan pemerataan peningkatan ekonomi rakyat. Usaha tersebut baru di mulai satu tahun yang lalu.
Tanaman Hortikultura, Lengkuas Merah |
Dengan luas tanah 4000 m2, H. Muhammad membeli benih tanaman lengkuas merah dengan modal Rp 6 juta disekitaran lahan wilayahnya. Tumbuhan obat ini ada 500 rumpun dan bisa di kembang biakan menjadi 3500 bibit dengan hitungan satu bibit atau pohon mencapai harga Rp 3500,-. Rimpang dari tanaman lengkuas tersebut menghasilkan rimpangnya/ bibitnya 500 kwintà l dengan perkiraan pencapaian masa panen di lahan tersebut bisa mencapai 15 ton. Hal tersebut diungkapkan H. Muhammad ketika disambangi awak media pada hari Sabtu, (21/11/2020).
" Untuk sekarang ini harga pasar lengkuas merah mengalami penurunan dari saya sebagai penadah berkisar Rp 4000 perkilo kotor, sedang harga mahal bisa mencapai Rp 12.000 perkilo." tutur Acang salah seorang petani lengkuas di Ds. Gintung ketika ditanya awak media, (21/11).
Sentra budidaya lengkuas merah yang ada di sekitar wilayah Desa Gintung merupakan komuditas masyarakat setempat selain lengkuas merah ada juga jahe dan serai. Sentuhan dari pemerintah dan dinas terkait yang ada di wilayahnya sangatlah di butuhkan, demi kelangsungan dan kelancaran usaha lengkuas merah, baik bibit dan pemasarà n tanaman tersebut. Dengan meningkatnya kreatifitas dan produktifitas masyarakat setempat, hal tersebut merupakan aset daerah dalam program ketahanan pangan sehingga perlu adanya sentuhan khusus dari pemerintah apalagi di masa pandemi saat ini.
Dalam perbincanganya dengan awak media, H. Muhammad menyampaikan harapan nya, "Agar pemerintah setempat, bisa melihat kendala- kendala yang ada di masyarakat sekitar tentang pembudidayaan lengkuas merah dan kami berniat membudidayakan jahe. Kami ingin sentuhan khusus dari pemerintah/ dinas terkait yang bisa bersinggungan langsung dengan para petà ni sebagai pemerhati, apalagi tidak adanya kelompok tani kapan dan dimana kami bisa memberikan aspirasinya," Ucap Muhammad.
Pengembangan usaha rakyak secara optimal melalui inovasi dà n teknologi tanaman obat Hortikultura seperti lengkuas merah maka hal ini dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhà n panganya sendiri sekaligus bisa memperoleh penghasilan tambahan dalam ramgka memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama selama pandemi wabah Virus Corona masìh berlangsung.(Esty/red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar