TANGERANG.Bhayangkaramerdeka.co.id - Warga Perumahan Mediterania dan Mulya Asri di kel. Suka Mulya kec. Cikupa, Kab. Tangerang mengeluhkan pengembang yang berjanji bahwa perumahan tersebut anti banjir. Warga perumahan tersebut mengatakan banjir terjadi sejak 1 januari 2020 bukan menjadi yang pertama kali meredam pemukiman dan salah satu warga berpendapat, mengaku merasa di bohongi dengan pengakuan pihak pengembang yang menyebutkan perumahan tempat mereka tinggal takan pernah banjir.
Agenda rapat kesepakatan warga di laksanakan di ruang rapat BPPD kab.Tangerang. pelaksanaan rapat kordinasi sudah beberapa kali dan pertemuan pendapat sudah di sampaikan. Selasa (01/08/2020).
Hadir dalam acara rapat tersebut, Kabid sumber daya pengembangan daerah, Kabid bina marga, Kabid sumber daya air, Kabid tata ruang, Kabid penanaman modal, Kabid perkim(P3), kepala satuan pamong praja, camat cikupa, lurah Suka Mulya kec.Cikupa, PT.perusahaan pengembang Dishum, ketua permh.Rt 10 suka mulya, dan ketua RW.
Rapat koordinasi ini menjadi tanggung jawab masyarakat,dunia usaha, akademisi dan media masa. Sebelum rapat di adakan pihak terkait wilayah terdampak di survei dan memberikan vasum - vasum. Rapat kali ini tidak membuahkan hasil dan akan d adakan kembali. Karena warga masyarakat perumahan tersebut menunggu kepastian. Pencegahan banjir itu sendiri sebagaimana bisa di laksanakan dengan mengurangi fotensi bencana dan bukan mengurangi resiko bencana. Dengan cara infestigasi dengan pelaksanaan pembagian dan kapasitas.
Di jelaskan oleh kabid sumber daya penanggulangan daerah, Tifna,"
Perusahaan pengembang Buana Karya tidak ada tanggapan sama sekali dari awal pertama acara rapat koordinasi sampai beberapa kali kita undang ,"paparnya.
Perusahaan pengembang Buana Karya tidak ada tanggapan sama sekali dari awal pertama acara rapat koordinasi sampai beberapa kali kita undang ,"paparnya.
" Mudah mudahan permasalahan banjir segera berkurang di kab .Tangerang dan ada solusi terbaik dan ada tugas kita untuk menjembatani sebagai BPPD," tambahnya.
Dalam kesempatanya Kabid sumber daya air, H. Dedi Sutardi mengatakan," sejak 1 januari 2020 warga Mediterania dan Mulya Asri yang terkena dampak banjir dimana ada 27 kecamatan di kab.Tangerang. masalah koordinasi dari pihak terkait peninjau lapangan karena selama PSU ( Fasilitas umum) yang belum dolaporkan ke Dinas Jasa Marga jadi kesimpulanya masih tanggung jawab pengembang,"ungkapnya.
Pihaknya juga merasa bingung karena dari pihak pengembang Mediterania hingga kini PSU belum di serahkan langsung. Sehingga warga meminta agar pengembang mau bertanggung jawab banjir yang melanda pemukimanya.sementara BPPD hanya bisa memfasilitasi pertemuan antara pengembang dan warga. ( Esty)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar