JAKARTA, (Bhayangkaranews) - Hujan mengguyur wilayah Jabodetabek menjelang weekend mulai dari jumat (14/2/2020) hingga minggu (16/2/2020) malam dengan intensitas ringan hingga lebat menyebabkan peningkatan debit air di beberapa pintu air. Efek ini juga menimbulkan terjadinya genangan air hingga banjir di beberapa daerah di kawasan Jakarta hingga Bekasi.
Demi mengantisipasi timbulnya korban yang ditimbulkan maka tim rescue Basarnas dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta dikerahkan mulai dari minggu (16/2/2020) malam tadi menuju daerah yang diketahui rawan banjir karena debit air yang mulai meningkat.
Berdasarkan hasil pantauan dari KP2C bahwa ketinggian muka air di Pintu Air Pertemuan Cikeas dan Cileungsi sudah menunjukan level siaga 1 dengan ketinggian mencapai 550 cm sehingga bisa berakibat wilayah Bekasi akan dilanda banjir. Tim rescue kemudian dikerahkan minggu (16/2/2020) sekitar pukul 20.00 WIB menuju daerah Bekasi (Kecamatan Jatiasih dan Kecamatan Pondok Gede) kemudian daerah Jakarta Timur (Cipinang Melayu), dan Kabupaten Bogor (Kecamatan Bojongkulur).
Tiba di lokasi tim mulai menyusuri daerah yang tergenang banjir di beberapa kawasan perumahan diantara Perumahan Dosen IKIP Jatiasih, banjir menggenangi perumahan tersebut dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter hingga senin (17/2/2020) dini hari kondisi air mulai surut dan tidak ada genangan, kemudian tim lainnya menyusuri daerah Cipinang Melayu, Makassar, Jakarta Timur, berkoordinasi dengan kelurahan Cipinang Melayu didapat bahwa ketinggin air mencapai 70 cm dan warga Cipinang Melayu sebagian besar sudah ada yang melakukan evakuasi mandiri ke posko pengungsian.
Kemudian tim rescue juga melakukan evakuasi terhadap seorang warga Cipinang Melayu berjenis kelamin perempuan atas nama Intan Fatimah (31) yang mengalami sesak nafas menuju tempat yang lebih aman, diketahui warga tersebut diduga mengalami kedinginan sehingga memicu terjadinya asma. Tim selanjutnya melakukan pemantauan di Villa Nusa Indah, Kota Bekasi dengan hasil tidak adanya genangan air di wilayah tersebut.
"Basarnas dalam hal ini melakukan antisipasi kesiapsiagaan dengan menurunkan tim rescue menuju daerah rawan banjir untuk meminimalisir terjadinya korban apabila terjadi banjir akibat cuaca ekstrim." tegas Hendra Sudirman, S.E., M.Si., Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta.
Beliau juga menambahkan bahwa pagi tadi pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder maupun perangkat daerah yang menjadi daerah langganan banjir dan dipatkan hasil sudah tidak ada genangan air lagi dan debit air di P2C sudah berangsur surut dan normal.(khoer/uj/hms)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar